Monday 21 May 2018

PENGGEREK BATANG PADI & PENGENDALIANNYA

Penggerek batang merupakan salah satu hama tanaman padi yang sering menimbulkan kerusakan dan kehilangan hasil hingga gagal panen. Dimusim kemarau padi rentan serangan hama penggerek batang karena kondisi lingkungan mendukung. Perkembangan hama ini akan semakin pesat jika kondisi cuaca panas dan air tergenang.
Di Indonesia terdapat 6 (enam) spesies penggerek batang padi, tetapi ada 4 (empat) spesies yang dominan yaitu : penggerek batang kuning, penggerek batang padi putih, penggerek batang padi merah jambu, penggerek batang bergaris (Dani et.al, 2012)

GEJALA
Penggerek batang menyerang mulai dari persemaian sampai menjelang panen. Serangan berdasarkan fase hama penggerek batang padi dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Sundep.
Terjadi pada fase vegetatif (pembentukan daun, batang, dan anakan) menyebabkan matinya pucuk di tengah tunas padi. Pucuk yang mati berwarna coklat dan mudah dicabut. Kehilangan pada stadia vegetative tidak terlalu besar, karena tanaman masih dapat membentuk anakan baru.
b. Beluk
Terjadi pada fase generative (pembentukan malai), malai akan mati, berwarna putih bulir padi jadi hampa. Malai mudah dicabut dan pada pangkalnya terdapat bekas gigitan ulat.
Keberadaan penggerek batang ditandai beberapa hal : adanya ngengat (kupu-kupu), kematian tunas tunas padi, kematian malai, adanya larva (ulat) penggerek batang.

CARA PENGENDALIAN
1. Varietas Toleran
Sampai kini belum ada varietas yang benar-benar tahan terhadap penggerek batang. Namun ada beberapa varietas yang relatif toleran, antara lain Cigeulis dan Cibogo
Wahyu, 2017, Melaporkan Varietas Inpari 31 menunjukkan rata-rata populasi terendah hama penggerek batang padi dibanding beberapa varietas padi lainnya.
2.  Teknologi Budidaya
-  Rotasi Tanaman, rotasi tanaman dengan tanaman selain padi dapat mengurangi serangan penggerek batang. Hal ini berlaku untuk penggerek batang padi kuning dan putih, karena keduanya mempunyai tanaman inang pokok yang sama yaitu padi. Namun itu tak berlaku pada tanaman jagung jika penggerek batang padi bergaris dan merah jambu, sebab kedua spesies penggerek batang tersebut dapat hidup pada tanaman jagung pula.
-  Pengaturan Waktu Tanam. Pengaturan waktu tanam berdasarkan populasi atau penerbangan ngengat. Persemaian yang bersamaan puncak penerbangan ngengat akan mengalami serangan penggerek yang tinggi. Karena itu pembuatan persemaian sebaiknya dilakukan minimal 10 hari setelah puncak penerbangan ngengat.
-  Pemupukan Berimbang. Pemupukan N dapat berperan ganda, jika pemupukan N terlalu tinggi menyebabkan perkembangan penggerek batang yang lebih cepat, tetapi pemupukan N juga dapat membantu pemulihan tanaman setelah terserang penggerek. Pemupukan K menyebabkan tanaman lebih kuat atau sehat, sehingga toleran terhadap serangan penggerek batang.
3.  Pengendalian Secara Biologi. Dengan memanfaatkan melalui pelestarian musuh alami, belalang Conochepalus longipennis adalah predator telur penggerek batang, sedangkan predator kupukupu antara lain laba-laba, capung, dan burung.
4. Pengendalian Secara Kimiawi. Untuk daerah endemik berat, penyemprotan insektisida sistemik dipersemaian dan di stadia vegetatif dapat mencegah kerusakan tanaman. distadia generatif aplikasi insektisida cair dapat dilakukan berdasarkan jumlah populasi ngengat. Bahan aktif yang dapat digunakan antara lain karbofuran, tiokloprid, fipronil, dan karbosulfan. Pestisida yang dapat digunakan berbahan aktif yang bersifat racun kontak antara lain dimehipo, bensultaf, mitac dan imidakloprid
5. Pengendalian Secara Mekanik
- Pengambilan kelompok Telur. Pengambilan kelompok telur sebaiknya dilakukan secara intensif sejak di persemaian. Pengambilan kelompok telur setelah tanam akan membutuhkan waktu yang lebih banyak dan banyak telur yang tidak terambil.
- Penangkapan Ngengat. Penangkapan ngengat secara massal silakukan dengan menggunakan lampu petromak. Lampu yang diperlukan sekitar 23 buah/ha.
-  Panen dengan memotong jerami rendah. saat panen banyak penggerek masih di dalam batang belum masuk ke tunggul. Pemotongan jerami saat panen dekat ke tunggul akan mematikan larva, sehingga mengurangi populasi generasi berikutnya.

Pustaka :
Dani et.al, 2012. Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi. BPTP Lampung. Leaflet
Wahyu Maulana et.al, 2017. Respon Beberapa Varietas Padi (Oryza Sativa L.) terhadap Serangan Hama Penggerek Batang Padi dan Walang Sangit (Leptocorisa acuta Thubn.). Fakultas Pertanian, Universitas Jember.   http://journal.trunojoyo.ac.id/agrovigor/article/view/2654/2935
Baehaki, 2013. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jawa Barat.  http://pangan.litbang.pertanian.go.id/files/01-Baehaki.pdf

No comments:

Post a Comment