Kompos
atau bahan organic adalah hasil penguraian oleh mikroba melaui proses pelapukan.
Pengomposan merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah padat organik
yang banyak tersedia disekitar kita. Pada tanaman jagung oleh petani umumnya
yang diambil hanya buah jagung dalam bentuk biji, selebihnya batang, tongkol,
kulit tongkol dan daun jagung dibiarkan menjadi sampah atau limbah. Batang dan
tongkol jagung merupakan bahan yang susah terurai, sehingga dikalangan petani
pada saat tiba menanam jagung adalah adalah membakar sisa – sisa panen
tersebut.
Arinda Dwi Yonida, 2018. Mengatakan Limbah tanaman jagung biasanya berupa jerami, tongkol, dan
klobot atau kulit jagung yang jumlahnya cukup banyak. Sebanyak 20-30% dari
setiap 100 kg jagung yang dihasilkan adalah limbah jagung. Limbah ini belum
dimanfaatkan secara optimal. Menurut hasil penelitian 1 hektar tanaman jagung akan menghasilkan 9 ton dan
diperkirakan 1,8-2,7 tonnya adalah limbah. Perlu adanya inovasi pemanfaatan
limbah jagung ini agar menjadi produk yang lebih bermanfaat.
Menurut Susilowati (2011), umumnya tanaman jagung
mengandung kurang lebih 30% tongkol jagung sebagai limbah tidak bermanfaat yang
merugikan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar
Pemanfaatan sisa hasil panen jagung dalam bentuk
kompos atau pupuk organic perlu digalakkan, mengingat fungsi pupuk organic itu
sendiri yang sangat baik untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah,
terlebih sisa hasil panen jagung jika dibuat kompos mempunyai kandungan unsur hara
yang sangat baik.
Bambang et.al
dalam dalam Surtinah, 2013. Melaporkan hasil uji perbandingan hara pada kompos
yang berasal dari jerami jagung dan jerami padi
Bahan
|
Kandungan unsur
hara %
|
||
Nitrogen
|
Phosfat
|
Kalium
|
|
Jerami Jagung
|
0.67
|
1.05
|
1.18
|
Jerami Padi
|
0.75
|
0.12
|
0.69
|
PEMBUATAN KOMPOS DARI
SISA PANEN JAGUNG
Bahan :
·
Siapkan
batang Jagung yang dicacah dan dibuat menjadi lebih kecil.
·
EM4 bisa
digunakan untuk mempercepat proses pengomposan.
·
Siapkan
dedak atau bekatul untuk memperkaya unsur kompos nantinya.
·
Siapkan
kotoran hewan yang digunakan sebagai pengganti dedak, karena kadang dedak sulit
didapatkan dan harganya sudah tidak ekonomis lagi.
Tahap Pembuatan :
1. Pencacahan
Batang jagung ( perlu dicacah dan dibuat menjadi
lebih kecil untuk mempercepat proses pengomposan. Bila Anda melakukan hal ini,
maka Anda bisa mendapatkan kompos dari batang jagung dalam waktu dua minggu.
Namun jika Anda melewatkan proses yang satu ini, maka waktu pembuatannya tentu
akan lebih lama lagi.
Cara tersebut
adalah jika Anda mencacah batang jagung menjadi ukuran yang lebih kecil. Jika
tidak, maka Anda perlu membuat sebuah lubang di tanah untuk proses pengomposan.
Lubang dibutuhkan untuk pengomposan alami dengan bantuan mikroorganisme pada
tanah.
2. Membuat
lapisan / tumpukan
pertama membuat lapisan tumpukan batang jagung
setinggi 20-25cm. Lalu, taburkan dedak atau kotoran hewan diatasnya. Kemudian
buat lapisan-lapisan lain diatasnya sampai ketinggian batang jagung mencapai
satu meter.
§
Buatlah
lapisan kedua dan seterusnya dengan ketinggian batang Jagung menjadi satu
meter, kemudian EM4 yang sudah dioplos bisa diberikan disetiap lapisan batang
Jagung tadi. Tetapi batang Jagung harus sudah dicacah menjadi lebih kecil.
Tetapi jika batang Jagung tidak dilakukan pencacahan, maka perlu sebuah lubang
di tanah untuk proses pengomposan. Meskipun cara pengomposan sama dan lebih
lama, maka sebuah lubang akan dibutuhkan untuk pengomposan alami dengan bantuan
mikroorganisme pada tanah, agar dapat mematangkan proses pengomposan dengan
terpal atau plastik, karena proses pengomposan ini dikenal sebagai proses
fermentasi. Sama halnya dengan yang dilakukan pada batang Jagung yang tidak
dicacah, hanya bisa diganti dengan tanah. Hal ini lebih mengarah ke konservasi
tanah, daripada membuat kompos yang bisa dimobilisasi. Meskipun hasilnya
akan sama, yaitu sebuah kompos, hanya pemanfaatannya akan lain.
§
Untuk
meratakan proses pengomposan, batang Jagung harus dibalik setiap minggu dan
dalam waktu 4 minggu. Tetapi jika menggunakan EM4, proses pengomposan akan
lebih cepat dengan waktu 2 minggu.
§
Proses
pengomposan berhasil ditandai dari warna batang Jagung yang berubah menjadi
coklat kehitaman, konturnya lebih rapuh, dan tidak berbau. Maka kompos sudah
bisa digunakan, dengan diolah bersama saat pengolahan lading Jagung, atau bisa
disimpan dalam karung, setelah dikeringkan terlebih dahulu. Biasanya bisa
dijual ke petani atau toko pertanian. (berbagai sumber)
Proses pengomposan sisa
panen jagung tersebut hingga kompos betul – betul matang membutuhkan waktu selama
1 bulanPustaka :
Surtinah, 2013. PENGUJIAN KANDUNGAN UNSUR HARA DALAM KOMPOS YANG BERASAL
DARI SERASAH TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) Jurnal Ilmiah Pertanian
Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
No comments:
Post a Comment