Pengelolaan tanaman terpadu (PTT) jagung adalah
suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan
pendapatan petani melalui perakitan teknologi secara partisipatif bersama
petani.
Prinsip utama PTT adalah partisipatif (petani
berperan aktif memilih dan menguji teknologi yang sesuai melalui pembelajaran di Laboratorium Lapang), spesifik lokasi (memperhatikan kesesuaian
teknologi dengan lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi ), terpadu
(pengelolaan sumber daya tanaman, tanah dan air secara
terpadu), sinergis (pemanfaatan teknologi terbaik dan memperhatikan keterkaitan
antarkomponen teknologi), dan dinamis (penerapan teknologi sesuai perkembangan
IPTEK
KOMPONEN PTT
JAGUNG
A. Komponen teknologi dasar adalah sebagai berikut:
1.
Varietas
unggul baru, hibrida atau komposit, misalnya dari Hibrida VUB Tahun 2018
varietas P36 Bekisar dari
perusahaan raksasa PT.DuPont dengan potensi hasil 13 To/Ha, VUB akan menghasilkan pertumbuhan yang
tinggi dan seragam, sehat, tahan terhadap OPT, potensi hasil tinggi beserta
mutu.
2.
Benih
bermutu dan berlabel, benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh tinggi
(>95%) yang umumnya ditemukan pada benih yang berlabel;
3.
Populasi
66-75 ribu tanaman/ha, jarak tanam yang dianjurkan adalah 70-75x20cm (1
biji perlubang), atau 70-75x40cm (2 biji lubang);
4. Pemupukan
berdasarkan kebutuhan tanaman. Mengukur
kebutuhan hara N menggunakan BWD, sedangkan kebutuhan hara P dan K pada lahan
kering diukur dengan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK). dilahan sawah,
kebutuhan P dan K diukur dengan peta status hara P dan K skala 1:50.000.
Selain itu, pengukuran kebutuhan pupuk dapat dilakukan dengan uji petak omisi.
Pupuk N diberikan 2 kali, yaitu 7-10 HST dan 30-35 HST. BWD digunakan pada
40-45 HST
B. Komponen teknologi
pilihan adalah sebagai berikut:
- Penyiapan
lahan, pada lahan kering dilakukan olah tanah sempurna (OTS),
dengan dibajak menggunakan traktor, atau cangkul, kemudian digaru dan
disisir sampai rata. Pada lahan sawah setelah padi dengan tanpa olah tanah
(TOT atau olah tanah minimum Olah tanaman minimum dilakukan sebatas pada
area yang tanami saja
- Penyiapan
saluran drainase di lahan kering di musim hujan, atau saluran irigasi di
lahan sawah pada musim kemarau. Pada lahan kering, saluran drainase dibuat
pada saat penyiangan pertama menggunakan cangkul atau mesin pembuat alur.
Pada lahan sawah, saluran irigasi yang dibuat untuk setiap 2 baris tanaman
lebih efisien dibandingkan untuk setiap baris tanaman;
- Pemberian
bahan organik, berupa sisa tanaman, kotoran hewan, pupuk hijau dan kompos
atau humus. Pupuk organik dapat diberikan sebagai penutup lubang tanam
benih dengan takaran 2-3 t/ ha;
- Pembumbunan,
dilakukan bersamaan penyiangan pertama dan pembuatan saluran atau
setelah pemupukan kedua (35 HST) bersamaan dengan penyiangan ;
- Pengendalian
gulma dilakukan secara mekanis atau menggunakan herbisida kontak.
Penyiangan pertama menggunakan cangkul atau mesin pembuat alur, penyiangan
kedua dilakukan menggunakan cara yang sama atau menggunakan herbisida;
- Pengendalian
hama dan penyakit, dilakukan berdasarkan pengendalian secara terpadu; Melakukan
Identifikasi jenis dan populasi hama oleh petani dan atau pengamat OPT di
lapangan, Mengusahakan tanaman selalu sehat, Penggunaan varietas tahan,
Pengendalian Secara fisik dan mekanis, Penggunaan pestisida kimia secara
bijaksana
- Panen
tepat waktu dan pengeringan segera. Panen dilakukan jika kelobot tongkol
telah mengering atau berwarna coklat, biji mengeras dan terbentuk lapisan hitam sebesar minimal 50% pada setiap baris biji.
Tongkol yang telah dipanen segera dijemur Pemipilan biji setelah tongkol
kering (kadar air biji + 20%) dengan alat pemipil. 9 Jagung pipil
dikeringkan lagi sampai kadar air biji mencapai sekitar 15%
Keuntungan Penerapan Metode PTT
1.
Meningkatkan
kuantitas dan kualitas hasil usahatani.
2. Efisiensi
biaya usahatani dengan penggunaan teknologi yang tepat untuk masing-masing
lokasi.
3. Kesehatan
lingkungan tumbuh pertanaman dan lingkungan kehidupan secara keseluruhan akan
terjaga.
Pustaka :
Deptan, 2016. Pedoman Umum PTT Jagung. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.
Sumber Gambar :
B. = http://cybex.pertanian.go.id
No comments:
Post a Comment