Wednesday, 16 May 2018

PENGENDALIAN HAMA WALANG SANGIT PADA TANAMAN PADI

Walang sangit (Leptocorisa acuta) hama ini sangat tidak asing bagi petani bahkan sangat akrab, karena dipastikan hama ini selalu rutin menyerang pada tanaman padi setiap musim tanam. Dan daerah serangan hama walang ini sangit merata terjadi diseluruh wilayah Indonesia.


Hama ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu, baunya yang menyengat, menyerang tanaman padi pada saat mulai berbunga kerusakan yang ditimbulkannya sangat nyata. Pada tinggakt serangan parah bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Binatang ini hidup bersembunyi direrumputan, tuton, paspalum, alang – alang sehingga berinvasi ketanaman padi pada saat tanaman berbunga.
Yang menjadi sasaran hama ini adalah bunga, pada saat tanaman padi berbunga hama walang sangit mulai menyerang, sehingga pada saat tanaman berbuah, isi buah menjadi hampa atau kosong.
 Gambar : Buah padi yang terserang hama walang sangit


 BIOKOLOGI
¦  Telur
Pipih lonjong, Panjang 1 mm, Menjelang menetas berwarna coklat tua atau agak hitam (semula putih), Siklus hidup 35 – 56 hari, Mampu bertelur 200 – 300 butir sepanjang hidupnya, Diletakkan secara berkelompok, satu persatu atau berbaris dalam kelompok sebanyak 10 -12 butir ditepi daun bendera bagian atas secara berjajar.
¦  Nimfa
Nimfa dan imago menghisap bulir padi yang sedang matang susu, Ramping, Sayap belum berkembang penuh, Berwarna hijau terang, kemudian berubah coklat abu – abu
¦  Imago
Panjang 14 – 17, Bersayap, Berwarna coklat, Menghisap bulir padi yang sedang matang susu, Aktif sore dan malam hari, Siang hari bersembunyi dibagian bawah tanaman padi atau rerumputan, Mengeluarkan bau khas apabila walang sangit terganggu
Nimpa setelah menetas bergerak ke malai mencari bulir padi stadia masak susu, bulir yang sudah keras tidak disukai. Nimpa ini aktif bergerak untuk mencari bulir baru yang cocok sebagai makanannya. Nimpa-nimpa dan dewasa pada siang hari yang panas bersembunyi dibawah kanopi tanaman. Serangga dewasa pada pagi hari aktif terbang dari rumpun ke rumpun sedangkan penerbangan yang relatif jauh terjadi pada sore atau malam hari.
Pada masa tidak ada pertanaman padi atau tanaman padi masih stadia vegetatif, dewasa walang sangit bertahan hidup/berlindung pada barbagai tanaman yang terdapat pada sekitar sawah. Setelah tanaman padi berbunga dewasa walang sangit pindah ke pertanaman padi dan berkembang biak satu generasi sebelum tanaman padi tersebut dipanen. Banyaknya generasi dalam satu hamparan pertanaman padi tergantung dari lamanya dan banyaknya interval tanam padi pada hamparan tersebut. Makin serempak tanam makin sedikit jumlah generasi perkembangan hama walang sangit.


II.  PENGENDALIAN
a.     Pola tanam
Tanam serempak dalam hamparan sawah yang cukup luas dengan perbedaan waktu tanam paling lama 2 (dua) minggu. Keserentakan tanam disini diartikan sebagai keserentakan padi memasuki tahap / fase masak susu. Dengan demikian periode waktu yang cocok bagi penyerangan walang sangit berlangsung pendek sehingga dapat ditekan resiko dampak serangan hama walang sangit
b.     Sanitasi
Walang sangit mempunyai inang yang cukup banyak berupa tanaman rumput-rumputan. Inang hama walang sangit seperti teki-tekian. Untuk itu sebelum musim tanam padi sampai selesai panen maka harus dilakukan pembersihan terhadap tanaman rumput-rumputan disekitar areal persawahan, sehingga tidak ada tanaman inang alternatif bagi hama walang sangit yang dapat digunakan untuk bertahan hidup atau berkembang sebelum menyerang tanaman padi.
c.      Cara mekanik
Dapat dilakukan pengumpulan serangga dengan menggunakan alat perangkap seperti jaring, lampu perangkap dengan dibagian bawah lampu diberi ember atau baskon yang diisi air setelah tertangkap hama walang sangit kemudian dimusnahkan. Selain itu alat perangkap dapat digunakan perangkap berupa bangkai kepiting, ketam, tulang – tulang dan sebagainya yang dipasang disawah.

d.     Penggunaan insektisida
Pengendalian kimiawi dilakukan pada padi setelah berbunga sampai masak susu, ambang kendali untuk walang sangit adalah enam ekor /m2.
Banyak insektisida yang cukup efektif terutama yang berbentuk cair atau tepung sedangkan yang berbentuk granula tidak dapat dianjurkan untuk mengendalikan walang sangit. Insektida anjuran untuk tanaman padi yang cukup efektif terhadap walang sangit adalah yang berbahan aktif fipronil, metolkarb, propoksur, BPMC dan MIPC.
Pengendalian hama walang sangit akan lebih efektif jika dilakukan secara massal

No comments:

Post a Comment