Hama
ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu, baunya yang menyengat, menyerang
tanaman padi pada saat mulai berbunga kerusakan yang ditimbulkannya sangat
nyata. Pada tinggakt serangan parah bahkan bisa menyebabkan gagal panen.
Binatang ini hidup bersembunyi direrumputan, tuton, paspalum, alang – alang
sehingga berinvasi ketanaman padi pada saat tanaman berbunga.
Yang
menjadi sasaran hama ini adalah bunga, pada saat tanaman padi berbunga hama
walang sangit mulai menyerang, sehingga pada saat tanaman berbuah, isi buah
menjadi hampa atau kosong.
¦ Telur
Pipih
lonjong, Panjang 1 mm, Menjelang menetas berwarna coklat tua atau agak hitam
(semula putih), Siklus hidup 35 – 56 hari, Mampu bertelur 200 – 300 butir
sepanjang hidupnya, Diletakkan secara berkelompok, satu persatu atau berbaris
dalam kelompok sebanyak 10 -12 butir ditepi daun bendera bagian atas secara
berjajar.
¦ Nimfa
Nimfa
dan imago menghisap bulir padi yang sedang matang susu, Ramping, Sayap belum
berkembang penuh, Berwarna hijau terang, kemudian berubah coklat abu – abu
¦ Imago
Panjang
14 – 17, Bersayap, Berwarna coklat, Menghisap bulir padi yang sedang matang
susu, Aktif sore dan malam hari, Siang hari bersembunyi dibagian bawah tanaman
padi atau rerumputan, Mengeluarkan bau khas apabila walang sangit terganggu
Nimpa setelah menetas bergerak ke
malai mencari bulir padi stadia masak susu, bulir yang sudah keras
tidak disukai. Nimpa ini aktif bergerak untuk mencari bulir baru yang cocok
sebagai makanannya. Nimpa-nimpa dan dewasa pada siang hari yang panas
bersembunyi dibawah kanopi tanaman. Serangga dewasa pada pagi hari aktif
terbang dari rumpun ke rumpun sedangkan penerbangan yang relatif jauh terjadi
pada sore atau malam hari.
Pada masa tidak ada pertanaman padi
atau tanaman padi masih stadia vegetatif, dewasa walang sangit bertahan
hidup/berlindung pada barbagai tanaman yang terdapat pada sekitar sawah.
Setelah tanaman padi berbunga dewasa walang sangit pindah ke pertanaman padi
dan berkembang biak satu generasi sebelum tanaman padi tersebut dipanen.
Banyaknya generasi dalam satu hamparan pertanaman padi tergantung dari lamanya
dan banyaknya interval tanam padi pada hamparan tersebut. Makin serempak tanam
makin sedikit jumlah generasi perkembangan hama walang sangit.
II. PENGENDALIAN
a.
Pola
tanam
Tanam serempak dalam
hamparan sawah yang cukup luas dengan perbedaan waktu tanam paling lama 2 (dua)
minggu. Keserentakan tanam disini diartikan sebagai keserentakan padi memasuki
tahap / fase masak susu. Dengan demikian periode waktu yang cocok bagi
penyerangan walang sangit berlangsung pendek sehingga dapat ditekan resiko
dampak serangan hama walang sangit
b.
Sanitasi
Walang
sangit mempunyai inang yang cukup banyak berupa tanaman rumput-rumputan. Inang
hama walang sangit seperti teki-tekian. Untuk itu sebelum musim tanam padi
sampai selesai panen maka harus dilakukan pembersihan terhadap tanaman
rumput-rumputan disekitar areal persawahan, sehingga tidak ada tanaman inang
alternatif bagi hama walang sangit yang dapat digunakan untuk bertahan hidup
atau berkembang sebelum menyerang tanaman padi.
c.
Cara
mekanik
Dapat dilakukan
pengumpulan serangga dengan menggunakan alat perangkap seperti jaring, lampu perangkap dengan dibagian bawah lampu diberi
ember atau baskon yang diisi air setelah tertangkap hama walang sangit
kemudian dimusnahkan. Selain itu alat perangkap dapat digunakan perangkap
berupa bangkai kepiting, ketam, tulang – tulang dan sebagainya yang dipasang
disawah.
d.
Penggunaan
insektisida
Pengendalian
kimiawi dilakukan pada padi setelah berbunga sampai masak susu, ambang kendali
untuk walang sangit adalah enam ekor /m2.
Banyak
insektisida yang cukup efektif terutama yang berbentuk cair atau tepung
sedangkan yang berbentuk granula tidak dapat dianjurkan untuk mengendalikan
walang sangit. Insektida anjuran untuk tanaman padi yang cukup efektif terhadap
walang sangit adalah yang berbahan aktif fipronil, metolkarb, propoksur, BPMC
dan MIPC.
Pengendalian
hama walang sangit akan lebih efektif jika dilakukan secara massal
No comments:
Post a Comment