Thursday, 20 August 2020

BUSUK BATANG JAGUNG & PENGENDALIANNYA

Gambar : Khoirul Anwar.   http://8villages.com

Curah hujan tinggi menyebabkan kondisi tanah menjadi lembab bisa mengundang cendawan, sehingga tanaman jagung rentan terserang penyakit akibat cendawan seperti busuk batang. Busuk batang pada jagung umumnya terjadi pada stadia generative, yaitu setelah fase pembungaan

PENYEBAB
Penyakit busuk batang jagung dapat disebabkan oleh delapan spesies/cendawan seperti Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme, Macrophomina phaseolina, Pythium apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan Cephalosporium acremonium. Di Sulawesi Selatan, penyebab penyakit busuk batang yang telah berhasil diisolasi adalah Diplodia sp., Fusarium sp. dan Macrophomina sp.
Cendawan patogen penyebab penyakit busuk batang memproduksi konidia pada permukaan tanaman inangnya. Konidia dapat disebarkan oleh angin, air hujan ataupun serangga. Pada waktu tidak ada tanaman, cendawan dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman terinfeksi dalam fase hifa atau piknidia dan peritesia yang berisi spora. Pada kondisi lingkungan yang sesuai untuk perkembangannya, spora akan keluar dari piknidia atau peritesia. Spora pada permukaan tanaman jagung akan tumbuh lalu menginfeksi melalui akar ataupun pangkal batang. Infeksi awal dapat melalui luka atau membentuk sejenis apresoria, serta mampu masuk ke jaringan tanaman. Spora/konidia yang terbawa angin dapat menginfeksi ke tongkol jagung. Akibat lebih kanjut, biji terinfeksi jika ditanam dapat menyebabkan penyakit busuk batang.

GEJALA
Gambar : BPP Puncanglaban
Gejala umum dijumpai pada tanaman jagung yang terserang penyakit ini adalah pada bagian bawah batang jagung berwarna hijau kekuningan, kemudian warna menjadi coklat kekuningan. Ruas paling bawah empelurnya membusuk dan terlepas dari kulit luar batang, sehingga batang menjadi lembek.


PENGENDALIAN
- Menanam varietas tahan serangan penyakit busuk batang seperti BISI-1, BISI-4, BISI-5, Surya, Exp.9572, Exp. 9702, Exp. 9703, CPI-2, FPC 9923, Pioneer-8, Pioneer-10, Pioneer-12, Pioneer-13, Pioneer-14, Semar-9, Palakka, atau J1-C3.
- Melakukan pergiliran tanaman .
- Melakukan pemupukan secara berimbang, menghindari pemberian N (Nitrogen) yang terlalu tinggi dan K (Kalium) yang rendah rendah.
- Pembuatan drainase baik.
-  Pengaturan jarak tanam agar tidak terlalu rapat
- Pengendalian penyakit busuk batang (Fusarium) secara hayati dapat dilakukan dengan cendawan    antagonis Trichodermasp
-  Penyemprotan dengan fungisida berbahan aktif Mancozeb, Zidaseb
-  Melakukan Seed Treatment (perlakuan) benih jagung dengan fungisida berbahan aktif Mancozeb, Zidaseb sebelum tanam


 Sumber :
BPTP Aceh, 2015. Beberapa Penyakit Pada Tanaman Jagung Dan Pengendaliannya
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/722-beberapa-penyakit-pada-tanaman-jagung-dan-pengendaliannya

Wakman dan Burhanuddin: Pengelolaan Penyakit Prapanen Jagung. http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/11/satutujuh.pdf

No comments:

Post a Comment