Gambar : Khoirul Anwar. http://8villages.com
Curah hujan
tinggi menyebabkan kondisi tanah menjadi lembab bisa mengundang cendawan, sehingga
tanaman jagung rentan terserang penyakit akibat cendawan seperti busuk batang.
Busuk batang pada jagung umumnya terjadi pada stadia generative, yaitu setelah
fase pembungaan
PENYEBAB
Penyakit busuk batang jagung
dapat disebabkan oleh delapan spesies/cendawan seperti Colletotrichum graminearum, Diplodia
maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme, Macrophomina phaseolina, Pythium
apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan Cephalosporium acremonium.
Di Sulawesi Selatan, penyebab penyakit busuk batang yang telah berhasil
diisolasi adalah Diplodia
sp., Fusarium sp. dan Macrophomina sp.
Cendawan patogen penyebab penyakit busuk batang memproduksi
konidia pada permukaan tanaman inangnya. Konidia dapat disebarkan oleh angin,
air hujan ataupun serangga. Pada waktu tidak ada tanaman, cendawan dapat
bertahan pada sisa-sisa tanaman terinfeksi dalam fase hifa atau piknidia dan
peritesia yang berisi spora. Pada kondisi lingkungan yang sesuai untuk perkembangannya,
spora akan keluar dari piknidia atau peritesia. Spora pada permukaan tanaman
jagung akan tumbuh lalu menginfeksi melalui akar ataupun pangkal batang.
Infeksi awal dapat melalui luka atau membentuk sejenis apresoria, serta mampu
masuk ke jaringan tanaman. Spora/konidia yang terbawa angin dapat menginfeksi
ke tongkol jagung. Akibat lebih kanjut, biji terinfeksi jika ditanam dapat
menyebabkan penyakit busuk batang.
GEJALA
Gambar : BPP Puncanglaban
Gejala umum dijumpai pada tanaman
jagung yang terserang penyakit ini adalah pada bagian bawah batang jagung
berwarna hijau kekuningan, kemudian warna menjadi coklat kekuningan. Ruas
paling bawah empelurnya membusuk dan terlepas dari kulit luar batang, sehingga
batang menjadi lembek.
PENGENDALIAN
- Menanam varietas tahan serangan penyakit busuk
batang seperti BISI-1, BISI-4, BISI-5, Surya, Exp.9572, Exp. 9702, Exp. 9703,
CPI-2, FPC 9923, Pioneer-8, Pioneer-10, Pioneer-12, Pioneer-13, Pioneer-14,
Semar-9, Palakka, atau J1-C3.
- Melakukan pergiliran tanaman .
- Melakukan pemupukan secara berimbang,
menghindari pemberian N (Nitrogen) yang terlalu tinggi dan K (Kalium) yang
rendah rendah.
- Pembuatan drainase baik.
- Pengaturan jarak tanam agar tidak terlalu
rapat
- Pengendalian penyakit busuk batang (Fusarium)
secara hayati dapat dilakukan dengan cendawan antagonis Trichodermasp
- Penyemprotan
dengan fungisida berbahan aktif Mancozeb, Zidaseb
- Melakukan
Seed Treatment (perlakuan) benih jagung dengan fungisida berbahan aktif Mancozeb, Zidaseb sebelum tanam
BPTP Aceh,
2015. Beberapa Penyakit Pada Tanaman Jagung Dan Pengendaliannya
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/722-beberapa-penyakit-pada-tanaman-jagung-dan-pengendaliannya
Wakman dan
Burhanuddin: Pengelolaan Penyakit Prapanen Jagung.
http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/11/satutujuh.pdf
No comments:
Post a Comment