10 Paket tehnologi merupakan anjuran tekhologi padi
yang telah dilakukan sejak lama jauh sebelum Istilah PTT seperti yang dikenal
sekarang ini. Adapun 10 Paket tehnologi tersebut dan penerapannya adalah :
1.
Penggunaan
benih unggul
Penggunaan
benih unggul dapat meningkatkan produksi 30 – 40%. Benih padi yang ditanam secara berulang sehingga kemampuan produktivitasnya semakin menurun. Benih unggul yang dimaksud adalah berlabel, bebas hama penyakit, potensi
produksi lebih tinggi, mempunyai ketahanan terhadap OPT tertentu dan berumur
genjah.
2.
Pergiliran
varietas
Pergiliran
varietas perlu dilakukan selain menghindari adanya serangan hama dan penyakit
secara eksplosif (luar biasa) karena
ketahanan tanaman terhadap hama & penyakit semakin menurun, juga untuk
memilih varietas padi yang potensi hasilnya (kualitas) tinggi dan memenuhi
selera konsumen yang semakin variatif.
3.
Pengolahan
tanah yang baik dan benar
Agar
tanaman padi tumbuh secara baik, perakarannya bagus mudah menyerap unsur hara maka perlu dilakukan pengolahan tanah yang baik dan benar
yaitu : Bajak 1 kali dan rotary 2 kali dengan persiapan sebelum tanam minimal 1
bulan.
4.
Pengaturan
pola tanam
Untuk
mempertahankan stabilitas tanah dan menjaga ketersediaan unsur hara secara
berkesinambungan pada tanah, maka perlu dilakukan pengaturan pola tanam pada
lahan sawah dengan memperhatikan tipologi sawah, curah hujan dukungan tehnologi
yang mudah diterapkan serta analisa usaha tani. Pengaturan pola tanam yang
dapat dilakukan yaitu :
~
Padi – padi – palawija
~
Padi – Palawija – padi
Padi
– Kedelai, akan membantu menyediakan unsur hara Nitrogen pada tanah, karena
kedelai mampu menyerap unsure hara nitrogen dari udara.
Tanaman
palawija golongan kacang – kacang akan membantu memperbaiki sifat fisik dan
kimia tanah
5.
Pengaturan
jarak tanam
Pengaturan
jarak tanam perlu dilakukan untuk
mengatur peranakan padi, menghindari tumbuhnya gulma, menghindari
timbulnya penyakit, hama dan untuk memudahkan dalam melakukan pemeliharaan
Pengaturan jarak tanam
bisa dilakukan dengan sistim tegel atau legowo, baik itu legowo 2:1, legowo 3:1
dan legowo 4:1. Selain menambah populasi tanaman, meminimalisir serangan hama
utamanya hama tikus
6.
Pemupukan
berimbang
Unsur hara dalam tanah semakin berkurang akibat cara usaha
tani yang tidak tepat. Untuk itu pemberian hara pada tanaman melalui tanah
sangat diperlukan untuk menunjang tanaman dalam proses pertumbuhan.
Pemupukan berimbang dilakukan dengan memperhatikan
6 (enam) tepat yaitu : tepat jenis, mutu, dosis, cara, waktu dan harga.
Waktu dan dosis pemupukan :
§ Pupuk
organik dan Kaptan Superfosfat (KSP) diaplikasikan pada saat pengolahan tanah
terakhir atau paling lambat sebelum tanam
§ Pupuk
Urea 3 kali yaitu :
-
1/3 dosis umur 0 – 7 HST
-
1/3 dosis umur 3 – 4 MST
-
1/3 umur 6 – 7 MST
Pemupukan
yang baik adalah pemupukan 3 kali, sehingga ketersediaan unsur hara tanaman padi tercukupi hingga proses tanaman
berproduksi
§ Pupuk
SP-36 1 kali umur 0 – 7 hari setelah tanam
§ Pupuk
KCL 2 kali :
-
1/2 dosis umur 0 – 7 HST
-
1/2 dosis umur 3 – 4 MST atau 6 -7 MST
7.
Pengunaan Zat Perangsang Tumbuh
Pengunaan
ZPT atau PPC penting untuk memacu pertumbuhan padi & meningkatkan kualitas gabah/beras, karena mengandung unsur mikro yang dapat
berfungsi sebagai katalis atau pemacu. PPC dan ZPT memberikan nutrisi lebih pada
tanaman lewat daun, sehingga kebutuhan nutrisi tanaman akan dibantu lewat mulut
daun
8.
Pengaturan pemberian air
Pada waktu mengairi tanaman padi
di sawah, dalamnya air harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman
tersebut. Kedalaman air hendaknya diatur dengan cara sebagai berikut:
i.
Tanaman Padi yang berumur 0-8 hari
kedalaman air cukup 5 cm
ii. Tanaman yang berumur 8-45 hari kedalaman air 10-20 cm.
iii. padi yang sudah berbuah / bulir padi sudah ada dan
mulai menguningkedalaman air dapat ditambah hingga 25 cm. Setelah itu
dikurangi sedikit demi sedikit.
iv. Tanaman padi sepuluh hari sebelum panen sawah
dikeringkan sama sekali. Agar padi dapat masak/ menguning serempak.
9. Pengendalian hama penyakit
Pengendalian
hama penyakit tanaman tepat cara, waktu dan sasaran. Dewasa ini PHT atau Pengendalian hama terpadu adalah unsur
penerapan teknologi dalam hal pengendalian OPT, Pengendalian ini lebih
mengutamakan factor kelestarian lingkungan dengan penggunaan pestisida yang
sebijak mungkin.
10.
Panen dan Pasca penen
Panen dan pasca panen meliputi cara panen yang benar agar
dapat mengurangi kehilangan hasil pada saat panen dan penyimpanan yang tepat
seperti pengeringan dan pengemasan pada pasca panen
No comments:
Post a Comment