Monday, 18 June 2018

HAMA WERENG COKLAT & PENGENDALIANNYA

Hama wereng batang coklat (WBC) menularkan juga penyakit virus kerdil hampa (VKH),  virus kerdil rumput tipe 1 (VKRT-I) dan virus kerdil rumput tipe 2 (VKRT-2). Pada saat vegetatif VKH menyebabkan daun rombeng, tercabik, koyak, atau bergerigi, terkadang berwarna putih. Saat keluar malai tidak normal  (tidak keluar penuh), daun bendera terjadi distorsi. Saat pematangan buah tidak mengisi  dan menjadi hampa

I.  BIOKOLOGI
 
¦  Telur :
Berwarna putih, Bentuknya seperti pisang, Diletakkan secara berkelompok 8 – 16 Butir dalam jaringan pelepah daun, Jumlah telur 100 – 600/ekor serangga betina, Stadium telur 7 – 10 Hari
¦  Nimfa :
Nimfa muda umumnya berwarna putih semakin tua semakin coklat, Stadium Nimfa 12 – 15 hari
¦  Imago :
§  Dewasa berwarna coklat tua atau coklat muda
§  Warna sayap berbintik – bintik pada bagian pertemuan sayap depan
§  Bentuk brakiptera (bersayap pendek) lebih berperan untuk berkembang biak
§  Siklus hidup berlangsung sekitar 25 hari
§  Makoptera (bersayap panjang), sangat tertarik cahaya lampu
§  Umur serangga dewasa 18 – 28 hari

II.  GEJALA SERANGAN
Hama WBC yang berkembang pada tanaman padi ketika membentuk anakan dimulai oleh wereng bersayap panjang yang berpindah dari tempat lain. Jika wereng yang berkembang pada tanaman padi yang berumur 2 atau 3 minggu setelah tanam, maka WBC bisa berkembang biak menjadi dua generasi. Tetapi bila wereng yang menyerang tanaman padi yang berumur 5-6 minggu setelah tanam, wereng yang berkembang biak hanya satu generasi yang puncak populasinya terjadi pada padi umur 9-10 minggu setelah tanam.
Pengamatan hama wereng harus dilakukan secara intensif dan rutin. Jangka waktu pengamatan minimal 3 hari sekali dan jika ada gejala muncul wereng segera dihitung populasinya.Jika populasi per rumpun 7-9 segera diatasi dengan pengendalian pestisida baik secara hayati maupun kimiawi.
Serangga dewasa dan nimfa menghisap cairan tanaman menyebabkan pertumbuhan kerdil dan daun menjadi kekuningan dan kering

III.  PENGENDALIAN
1.     Tanam Padi Secara Serentak
Tanam padi serentak dalam areal luas tanpa batasan batas administrasi..  Bila suatu daerah panen atau puso maka wereng makroptera (bersayap panjang) akan terbang bermigrasi mencari tanaman muda dalam populasi tinggi, hinggap  (landing) dan berkembang biak pada tanaman padi muda. 
2.    Penggunaan Varietas Tahan
Saat ini, biotipe wereng coklat yang berkembang di lapang didominasi oleh biotipe 3 dan dibeberapa tempat telah ada biotipe 4 sehingga memerlukan varietas unggul baru (VUB) yang memiliki ketahanan terhadap biotipe tersebut. Badan Litbang Pertanian telah menyediakan beberapa VUB yang tahan terhadap biotipe tersebut, yaitu Inpari 13, Inpari 31 dan Inpari 33.
3.    Perangkap Lampu (Light traps)
Wereng yang pertama kali datang dipesemaian atau pertanaman adalah wereng makroptera betina/jantan imigran.  Pasang lampu perangkap (Gb.1) sebagai alat untuk menentukan kapan datangnya wereng imigran.  Alat ini penting untuk mengetahui kehadiran wereng imigran dan dapat menangkap wereng dalam jumlah besar. 
4.    Waktu Pesemaian  Padi
Bila datangnya wereng imigran tidak tumpang tindih antara generasi maka  pesemaian hendaknya dilakukan pada 15 hari setelah puncak imigran. 
Bila datangnya wereng dari generasi yang tumpang tindih, maka akan terjadi bimodal (dua puncak). Pesemaian hendaknya dilakukan pada 15 hari setelah puncak imigran ke-2.
5.    Tuntaskan Pengendalian Pada Generasi 1
·    Saat ada imigran makroptera generasi nol (G0) dan saat generasi ke 1 (G1) yaitu nimfa-nimfa yang muncul dari wereng imigran
·       Gunakan insektisida bahan aktif Pymetrozine, dinotefuran.
·     Pengendalian wereng harus selesai generasi ke 1, paling lambat digenerasi ke 2.
·       Pengendalian saat generasi ke 3 tidak akan berhasil.
6.    Pengamatan Wereng Coklat di Pertanaman
Pengamatan atau Monitoring wereng coklat  pada 1-2 minggu sekali.
7.    Penggunaan Insektisida
- Pengendalian dengan insektisida apabila dijumpai wereng coklat 10 ekor/rumpun pada tanaman berumur < 40 HST atau 20 ekor/rumpun pada tanaman berumur ≥ 40 HST.
-  Keringkan sawah sebelum aplikasi insektisida
-  Aplikasi insektisida antara pukul 08.00 pagi sampai pukul 11.00.
-  Insektisida berbahan aktif Pymetrozine, dinotefuran
8.   Pengaturan pola tanam
Melakukan tanaman serentak, pergiliran tanaman dan pergiliran varietas. Wereng coklat inangnya hanya padi untuk memutus siklus hidup adalah pergiliran tanaman bukan padi
9.   Pemupukan Nitrogen Berimbang
Menghindari pemupukan N (nitrogen) berlebihan, karena memperparah serangan.
10. Melakukan penanaman varietas padi berumur pendek
11.  Eradikasi
Eradikasi/sanitasi dilakukan apabila ditemukan serangan virus kerdil rumput dan virus kerdil hampa dengan cara mencabut lalu dimusnahkan


Referensi :

Strategi Pengendalian hama Wereng Batang Coklat, virus kerdil rumput dan virus kerdil hampa

https://jabar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-teknologi/625-strategi-pengendalian-hama-wereng-batang-cokelat

No comments:

Post a Comment