Tanaman jagung merupakan tanaman pangan
pokok kedua di Indonesia setelah padi, peningkatan produktivitas jagung
dilakukan melalui tehnik budidaya yang tepat. Perubahan iklim seperti Kemarau
panjang menyebabkan tanaman kekeringan dan panjangnya periode hujan yang
merendam sebagian area pertanaman adalah dampak dari perubahan iklim
Di musim hujan, kondisi tanah menjadi lembab dan bisa mengundang penyakit jamur akibat jamur / cendawan seperti bulai, busuk batang dan lain sebagainya. Tanaman jagung berbeda dengan komoditi padi sawah. Tanaman jagung membutuhkan curah hujan relative sedikit dibanding padi. Tanaman jagung akan tumbuh normal pada kisaran curah hujan sekitar 250 – 500 mm. lebih atau kurang pada angka tersebut akan menurunkan hasil jagung
pada musim hujan intensitas sinar matahari akan menjadi berkurang, padahal tanaman jagung membutuhkan sinar matahri langsung dan penuh sepanjang hari terutama untuk proses fotosintesis. Pada fotosintesis, sinar matahari berperan langsung pada proses pemasakan tanaman yang kemudian ditranslokasikan keseluruh bagian tanaman. Hasil fotosintesis akan disalurkan kecalon buah proses pengisian buahpun akan bertambah baik.
Untuk budidaya jagung peralihan musim adala melakukan tehnik budidaya jagung dengan menyesuaikan kondisi iklim melalui :
Di musim hujan, kondisi tanah menjadi lembab dan bisa mengundang penyakit jamur akibat jamur / cendawan seperti bulai, busuk batang dan lain sebagainya. Tanaman jagung berbeda dengan komoditi padi sawah. Tanaman jagung membutuhkan curah hujan relative sedikit dibanding padi. Tanaman jagung akan tumbuh normal pada kisaran curah hujan sekitar 250 – 500 mm. lebih atau kurang pada angka tersebut akan menurunkan hasil jagung
pada musim hujan intensitas sinar matahari akan menjadi berkurang, padahal tanaman jagung membutuhkan sinar matahri langsung dan penuh sepanjang hari terutama untuk proses fotosintesis. Pada fotosintesis, sinar matahari berperan langsung pada proses pemasakan tanaman yang kemudian ditranslokasikan keseluruh bagian tanaman. Hasil fotosintesis akan disalurkan kecalon buah proses pengisian buahpun akan bertambah baik.
Untuk budidaya jagung peralihan musim adala melakukan tehnik budidaya jagung dengan menyesuaikan kondisi iklim melalui :
1). Penggunaan
varietas toleran
Menghadapi
musim kering / kemarau beberapa varietas jagung yang toleran terhadap
kekeringan yang diproduksi oleh Balitsereal yaitu : Lamuru (komposit) umur 90
hari, dari perusahaan raksasa PT. DuPont P36 Bekisar umur 90 hari potensi
hasil 13 MT/Ha, P27 Gajah, Demikian pula dampak perubahan iklim adalah
terjadinya hujan berkepanjangan yang berpotensi mengganggu pertumbuhan tanaman
jagung. Jagung termasuk jenis tanaman yang tidak tahan genangan karena
mengganggu proses aerasi dan respirasi tanaman. Beberapa galur dilaporkan mampu
mengembangkan mekanisme untuk mengatasi cekaman/defisit oksigen di samping ada
pula yang menjadi toleran/adaptif. Pada Tahun 2010 telah didapatkan 4 galur
toleran genangan dengan potensi hasil 8-9 t/ha
2). Penggunaan
varietas genjah
Varietas
jagung genjah seperti : Bima 7 (Hibrida) umur 89 hari potensi hasil 12 Ton/Ha,
Bima 8 (Hibrida) umur 88 hari potensi hasil 11,7 Ton dan Gumarang (Komposit)
umur 82 hari potensi hasil 8 Ton/Ha. Sedangkan umur super genjah ST201054 umur
3). Penggunaan
varietas Tahan OPT
Seperti
diketahui bahwa curah hujan yang tinggi membuat lingkungan menjadi lembab,
sehingga tanaman jagung rentan terserang penyakit akibat cendawan seperti
bulai, busuk batang, karat daun dan sebagainya
Meningkatnya
populasi OPT akibat perubahan iklim menuntut adanya varietas jagung yang
adaptif terhadap perkembangan dinamika hama dan penyakit di lapangan. Penyakit
Bulai misalnya, merupakan penyakit utama pada tanaman jagung yang apabila tidak
tertangani dengan baik akan menyebabkan kehilangan hasil. Beberapa varietas
jagung yang tahan terhadap OPT adalah : Bima 3 Bantimurung (Hibrida) toleran
penyakit bulai, Lagaligo (Komposit) Toleran terhadap penyakit bulai, G1-G2
toleran kumbang bubuk.
4). Pengelolaan
Lahan dan cara tanam
a. Pembuatan
Drainase
Pada musim hujan pembuatan drainase / parit
ini bertujuan untuk membuang air sehingga tanaman tidak tergenang saat musim
hujan, parit dibuat memanjang / garis lurus dengan jarak antar ruas sekitar 3 –
4 Meter
b. Pengaturan
jarak tanam
Anjuran populasi tanaman jagung per Hektar
adalah 66.000 – 75.000 untuk mencapai populasi anjuran maka yang dapat
digunakan adalah 75 cm x 20 cm 1 biji per lubang atau 75 cm x 40 cm 2 biji per
lubang untuk tanah-tanah subur atau tanaman di musim hujan, Pengaturan jarak
tanam ini bertujuan agar tanaman tidak terlalu rapat sehingga tidak terlalu
lembab yang dapat memicu munculnya penyakit akibat cendawan, selain itu,
tanaman jagung mendapat sinar matahari yang cukup. Sedangkan pada musim
kemarau jarak tanam sedikit dipersempit yaitu 70 cm x 20 cm 1 biji per lubang
atau 70 cm x 40 cm 2 biji per lubang ditujukan untuk tanah-tanah kurang subur
atau tanaman di musim kemarau. Pada musim kemarau tanam 2 biji perlubang perlu
dipertimbangkan karena memungkinkan perebutan unsur hara dan ketersediaan air
c. Pemangkasan daun daun tua
Pengaturan jumlah daun diharap akan
meningkatkan efisien proses fotosintesis. Pada daun tua akan menurunkan proses
fotosintesis dan meningkatkan kelembaban, sehingga berpotensi menyebabkan
kompetisi .
Daun daun tua yang dipangkas adalah daun
yang telah tua yang berada dibawah tongkol buah atau dibawah pemukaan
tanah.daun tersebut dianggap tidak lagi optimal dalam melakukan proses
fotosintesis, selain itu agar pemanfaatan sinar matahari lebih efisien.
Pemangkasan tersebut dilakukan pada saat persarian tanaman jagung. Tujuan
pemangkasan in I adalah selain mengurangi tingkat kelembaban tanah, yang paling
utama adalah agar distribusi asimilat dapat lebih terkonsentrasi kebagian
toingkol, dan tidak terbagi ke bagian organ lain.
Pustaka :
Muhammad Et.
Al (2013). Inovasi Teknologi Adaptasi Tanaman Jagung Terhadap Perubahan Iklim. Balisereal
https://www.academia.edu/10237128/INOVASI_TEKNOLOGI_ADAPTASI_TANAMAN_JAGUNG_TERHADAP_PERUBAHAN_IKLIM
Anonim,
2015. Pengaruh Waktu Pemangkasan Daun Jagung Terhadap Produktivitas
http://gogreenpertanian.blogspot.com/2015/09/pengaruh-waktu-pemangkasan-daun-jagung.html
http://gogreenpertanian.blogspot.com/2015/09/pengaruh-waktu-pemangkasan-daun-jagung.html
No comments:
Post a Comment