I. HAMA PUTIH/PENGGULUNG
DAUN
Nama Ilmiah hama ini adalah
Nymphula Depunctalis Guen)
A BIOKOLOGI
¦ Telur :
Berwarna
kuning muda, Menghasilkan 50 butir telur, Diletakkan pada permukaan daun bagian
pelepah daun dekat permukaan air, Kelompok telur terdiri atas 10 – 20 butir
Stadium telur 2 – 6 hari
¦ Larva :
Instar 1 berwarna krem, Panjang 1,2 mm, lebar 0,2 mm, Kepala
berwarna kuning, Instar 2 berwarna hijau, Membuat gulungan dari daun yang
dipotong, Stadia larva 20 hari, Mengalami 5 instar
¦ Pupa :
Berwarna
krem, Pupa terbentuk dalam gulungan daun, Stadium pupa 7 hari
¦ Imago/ngengat
:
Ngengat
muncul dan aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu, Berwarna putih,
setiap ngengat mampu menghasilkan 50 butir telur, Daur hidup 29 – 33 hari
B. TANDA SERANGAN
Gejala serangan hamper sama dengan hama putih palsu yaitu adanya
bagian daun yang berwarna putih memanjang sejajar dengan tulang daun. Bedanya
hama putih akan memotong daun sepanjang 2-4 cm kemudian menggulungnya dan larva
bersembunyi dalam gulungan daun tersebut.
Gambar : Daun tanaman terpotong gejala hama putih
penggulung daun
Stadia larva adalah yang merusak padi, kerusakan pada daun khas
yaitu daun terpotong seperti habis digunting. Daun yang terpotong tersebut
dibuat menyerupai tabung yang digunakan untuk membungkus dirinya.
Kerusakan terjadi sampai tanaman berumur < 6 minggu. Akibat
serangan daun berwarna putih kering. Pada pucuk daun terlihat bekas terpotong
C. PENGENDALIAN
Pengeringan
air sawah selama beberapa hari sehingga larva dalam gulungan daun mati, karen
larva tidak dapat bertahan hidup tanpa air
Inangnya adalah padi, rumput lempuyang dan asinan. Parasitoid pupa (Tetrastichus sp. Dan Apsilops cintroticus) dengan tingakat
parasitasi masing – masing 52 % dan 14%.
II. HAMA PUTIH PALSU /
PELIPAT DAUN
Nama ilmiah hama ini adalah
Cnaphalocrosis medinalis Guen
1. BIOKOLOGI
¦ Telur :
Berwarna
kuning muda, permukaan cembung, Menghasilkan 3000 butir telur dihidupnya, Berbentuk
lonjong, Diletakkan 1- 2 hari setelah kawin secara berkelompok dipermukaan atas
atau bawah daun bendera, Peletakan telur terjadi pada mala ke 4 – 7 dari
kemunculan ngengat, Stadium telur 4 – 6 hari
¦ Larva :
Panjang 1,4 & lebar 2,0 mm, Perut warna putih, Kepala warna
coklat, Instar 2 mampu melipat daun, Instar
6 (terakhir) akan tetap berada dalam lipatan daun hingga larva berubah menjadi
pupa, Daur hidup 33 – 34 hari
¦ Pupa :
Berwarna kuning, Stadium pupa 6 – 8 hari
¦ Imago :
Berwarna coklat muda, Panjang 10 – 12 mm, Sayap depan terdapat 2 –
3 garis hitam vertical, Aktif pada malam hari
2. TANDA SERANGAN
Hama ini akan menjadi masalah yang perlu diwaspadai jika
kerusakan daun bendera mencapai 50% pada fase anakan maksimum dan fase
pematangan
gejala daun akibat hama putih palsu adalah daun
terlipat akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh larva hama putih palsu. Larva
menggerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun sehingga
mengganggu proses fotosintesis, kerusakan yang terjadi adalah adanya warna
putih pada daun di pertanaman
Gambar
: Serangan hama putih palsu
3. PENGENDALIAN
a.
Pengaturan air irigasi
Dengan
mengeringkan air pada persemaian dan persawahan yang terserang dalam waktu
pendek (5 – 7 hari) untuk mencegah perpindahan larva sehingga larva mati,
karena larva hanya bertahan hidup bila ada air
b.
Penggunaan insektisida
Penyemprotan
dengan insektisida bila ditemukan intensitas serangan pada daun bendera 15%
atau rata – rata intensitas serangan diareal sudah mencapai ≥
25%.
Inangnya adalah padi, jagung, sorgum, rumput Echinocloa dan tebu. Larva cocok hidup
dipadi dimusim hujan, dimusim kering lebih cocok hidup pada jagung
Referensi
: BPTP
Sulsel
No comments:
Post a Comment