Wednesday 4 April 2018

PENGENDALIAN HAMA PUTIH PADA PADI

Ledakan populasi/jumlah dapat terjadi pada musim tanam setelah melewati musim kemarau yang panjang. Hama putih sendirin dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu hama putih penggulung daun dan hama putih palsu pelipat daun

I.  HAMA PUTIH/PENGGULUNG DAUN
Nama Ilmiah hama ini adalah Nymphula Depunctalis Guen)
A  BIOKOLOGI
¦ Telur :
Berwarna kuning muda, Menghasilkan 50 butir telur, Diletakkan pada permukaan daun bagian pelepah daun dekat permukaan air, Kelompok telur terdiri atas 10 – 20 butir Stadium telur 2 – 6 hari
¦ Larva :
Instar 1 berwarna krem, Panjang 1,2 mm, lebar 0,2 mm, Kepala berwarna kuning, Instar 2 berwarna hijau, Membuat gulungan dari daun yang dipotong, Stadia larva 20 hari, Mengalami 5 instar
¦ Pupa :
Berwarna krem, Pupa terbentuk dalam gulungan daun, Stadium pupa 7 hari
¦ Imago/ngengat :
Ngengat muncul dan aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu, Berwarna putih, setiap ngengat mampu menghasilkan 50 butir telur, Daur hidup 29 – 33 hari
B. TANDA SERANGAN
Gejala serangan hamper sama dengan hama putih palsu yaitu adanya bagian daun yang berwarna putih memanjang sejajar dengan tulang daun. Bedanya hama putih akan memotong daun sepanjang 2-4 cm kemudian menggulungnya dan larva bersembunyi dalam gulungan daun tersebut.
Gambar :   Daun tanaman terpotong gejala hama putih penggulung daun

Stadia larva adalah yang merusak padi, kerusakan pada daun khas yaitu daun terpotong seperti habis digunting. Daun yang terpotong tersebut dibuat menyerupai tabung yang digunakan untuk membungkus dirinya.
Kerusakan terjadi sampai tanaman berumur < 6 minggu. Akibat serangan daun berwarna putih kering. Pada pucuk daun terlihat bekas terpotong

C. PENGENDALIAN
Pengeringan air sawah selama beberapa hari sehingga larva dalam gulungan daun mati, karen larva tidak dapat bertahan hidup tanpa air
Inangnya adalah padi, rumput lempuyang dan asinan. Parasitoid pupa (Tetrastichus sp. Dan Apsilops cintroticus) dengan tingakat parasitasi masing – masing 52 % dan 14%.

II.  HAMA PUTIH PALSU / PELIPAT DAUN
Nama ilmiah hama ini adalah Cnaphalocrosis medinalis Guen
1.  BIOKOLOGI
¦ Telur :
Berwarna kuning muda, permukaan cembung, Menghasilkan 3000 butir telur dihidupnya, Berbentuk lonjong, Diletakkan 1- 2 hari setelah kawin secara berkelompok dipermukaan atas atau bawah daun bendera, Peletakan telur terjadi pada mala ke 4 – 7 dari kemunculan ngengat, Stadium telur 4 – 6 hari
¦ Larva :
Panjang 1,4 & lebar 2,0 mm, Perut warna putih, Kepala warna coklat,  Instar 2 mampu melipat daun, Instar 6 (terakhir) akan tetap berada dalam lipatan daun hingga larva berubah menjadi pupa, Daur hidup 33 – 34 hari
¦ Pupa :
Berwarna kuning, Stadium pupa 6 – 8 hari
¦ Imago :
Berwarna coklat muda, Panjang 10 – 12 mm, Sayap depan terdapat 2 – 3 garis hitam vertical, Aktif pada malam hari

2.  TANDA SERANGAN
Hama ini akan menjadi masalah yang perlu diwaspadai jika kerusakan daun bendera mencapai 50% pada fase anakan maksimum dan fase pematangan
gejala daun akibat hama putih palsu adalah daun terlipat akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh larva hama putih palsu. Larva menggerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun sehingga mengganggu proses fotosintesis, kerusakan yang terjadi adalah adanya warna putih pada daun di pertanaman
Gambar : Serangan hama putih palsu
3.  PENGENDALIAN
a.  Pengaturan air irigasi
Dengan mengeringkan air pada persemaian dan persawahan yang terserang dalam waktu pendek (5 – 7 hari) untuk mencegah perpindahan larva sehingga larva mati, karena larva hanya bertahan hidup bila ada air
b.  Penggunaan insektisida
Penyemprotan dengan insektisida bila ditemukan intensitas serangan pada daun bendera 15% atau rata – rata intensitas serangan diareal sudah mencapai  25%. 
Inangnya adalah padi, jagung, sorgum, rumput Echinocloa dan tebu. Larva cocok hidup dipadi dimusim hujan, dimusim kering lebih cocok hidup pada jagung


Referensi : BPTP Sulsel

No comments:

Post a Comment