Perbanyakan
tanaman kakao secara vegetatif akan menghasilkan tanaman yang secara genetis
sama dengan induknya sehingga akan diperoleh tanaman kakao yang produktivitas
serta kualitasnya seragam. Karena itu, penggunaan bahan tanam vegetatif yang
berasal dari klon-klon kakao yang sudah teruji keunggulannya akan lebih
menjamin produktivitas dan kualitas biji kakao yang dihasilkan, tehnik okulasi yang umum dilakukan adalah sambung pucuk dan sambung
samping
WAKTU PENYAMBUNGAN
Waktu yang terbaik melakukan penyambungan pada
tanaman kakao adalah pada akhir musim hujan dan 3-4 bulan sebelum musim hujan.
A. Alat dan Bahan Menyambung
Gunting pangkas, Pisau okulasi yang tajam, Batu
asah (gosok) yang licin, Plastik, Taliraffia, Kayu mata tunas yang
sesuai dan tidak berpenyakit (134.f).
Gambar : Perlengkapan
alat sambung samping
B. Persiapan
di Lapangan dan Pohon Sebelum Menyambung
a. Pohon kakao yang terpilih untuk sambung samping perlu dilakukan pemangkasan 40- 50%
sebelum disambung. Pohon pelindung yang rimbun menghalangi matahari ke pohon
kakao juga perlu dipotong.
b. kakao perlu dipupuk terlebih dahulu. Tujuannya ialah untuk
mendapatkan batang pohon yang sehat sewaktu melakukan sambung samping.
C. Penyediaan Tapak Sambungan
pada Pohon Kakao Dewasa
a. Tapak sambungan dibuat 45- 75 cm dari dasar tanah batang utama.
b. Dua torehan mengarah ke bawah
lebih kurang 7-10 cm dengan bentuk segitiga sama kaki. Torehan dibuat hingga ke
kayu atau kambium batang pohon.
c. Saat kulit tapak torehan dibuka, harus ditutup kembali setelah dibuka sementara
menunggu kayu mata tunas disediakan.
d Jarak diantara sambungan pertama
dan kedua yaitu 45-75 cm.
Gambar : Irisan dibuat segitiga ketinggian 45-75cm dari dasar tanah, Irisan dibuka untuk memasukkan potongan entres.
D. Penyediaan Potongan Kayu Mata Tunas (Entres)
a. Entris dipilih cabang di bagian atas dengan sudut kemiringan
yang lebih besar dari 60° (bukan cabang
orthotrop). Cabang tua tidak disarankan, karena pertumbuhannya akan lamban dan
terhambat.
Gambar : Entres kayu mata tunas berwarna hijau kecoklatan sampai
kecoklatan dan mempunyai 3-5 mata tunas yang timbul.
b. Kayu mata tunas berwarna hijau kecoklatan sampai kecoklatan,
mempunyai tunas yang timbul. Kayu mata tunas ini harus mempunyai kurangnya 3-5
mata tunas yang timbul.
c. Bagian bawah kayu mata tunas hendaklah dipotong serong seperti
tombak sepanjang 3,0-4,5 cm dan ujung lainnya dipotong serong sepanjang 2-3 cm bersebelahan dengan potongan
bagian bawah kayu mata tunas.
E. Cara Penempelan Entres kedalam Tapak Sambungan
a. Kayu mata tunas yang telah disediakan hendaklah dimasukkan secara
perlahan- lahan ke dalam tapak sambungan dengan membuka lidah torehan bagian
potongan.
Gambar
: Mempersiapkan entres dengan
membuat runcing dikedua sisinya. Dan entres yang telah diruncingkan dimasukkan
kedalam sayatan yang telah dibuat.
b. Bagian potongan serong panjang
kayu mata tunas menghadap/dilengketkan ke arah kayu tapak sambungan dan bagian
potongan serong pendek membelakangi
kulit pohon. kemudian sambungan dibungkus dengan plastik serta diikat
kuat agar air hujan tidak masuk.
Gambar Pengikatan batang bawah setelah selesai
disambung samping
F. Langkah Kerja setelah Menyambung
a.
Plastik
dibuka setelah 20-30 hari penyambungan,
ikatan dibagian bawah dibiarkan agar sambungan melekat
kuat.
b. Potong pucuk pada sambungan yang berumur 3 bulan. Sambungan yang ditinggalkan
adalah 45cm dari tempat penyambungan dan tinggalkan 3-5 mata tunas untuk
membentuk dahan utama.
c.
Pemupukan pohon boleh dilakukan setelah daun pohon sambungan telah hijau 1-2
bulan setelah menyambung). Dan diikuti 3-4 bulan sekali atau 2 kali setahun.
e. Pohon utama dipotong setelah
umur 9 bulan setelah sambungan
Sumber : Anonim, 2015
No comments:
Post a Comment