Monday 15 October 2018

MEMBUAT PUPUK BOKASI


Penggunaan pupuk kimiawi dewasa ini menunjukkan gejala – gejala yang membuat tanah menjadi jenuh, sehingga mengakibatkan tanah menjadi rusak, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat tanah adalah dengan penggunaan pupuk organik misalnya Bokasi.
Bokasi sangat mudah dibuat karena bahan – bahan yang dipergunakan dapat diperoleh disekitar kita.

BOKASI PUPUK KANDANG - ARANG
Bahan :
·        Pupuk kandang 200 Kg
·        Dedak 10 Kg
·        Arang sekam / serbuk gergaji 100 Kg
·        Gula 10 sendok makan
·        EM 4 200 Ml (20 sendok makan)
·        Air secukupnya

Cara membuat :
_ Larutkan EM4 dan gula kedalam air
_ Pupuk kandang, dedak, arang selam/arang serbuk gergaji dicampur secara merata
_ Siramkan larutan EM4perlahan – lahan kedalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan 30%, bila adonan dikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan megar.
_ Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15 – 20 Cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3 – 4 hari.
_ Pertahankan suhu gundukan adonan 40 – 500C. jika suhu lebih dari 500C, buka karing goni dan gundukan adonan dibalik (suhu yang tinggi dapat terjadi pembusukan, pengencekan suhu dilakukan tiap 5 jam)
_ Setelah 4 hari, bokasi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic.

BOKASI EXPRES (24 JAM)
Bahan :
·       Jerami kering/daun – daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan apasaja yang dapat difermentasi 200 Kg
·        Bokasi yang sudah jadi 20 Kg
·        Dedak 20 Kg
·        Gula pasir (5 Sendok makan)
·        EM4 200 Ml (20 sendok makan)
·        Air secukupnya

Cara pembuatan :
_  Larutkan Em4 dan gula kedalam air
_ Jerami kering (atau bahan apa saja yang dapat difermentasi) dicampur dengan bokasi yang sudah jadi dan dedak secara merata
_ Siramkan larutan EM4 secara perlahan dan merata kedalam adonan hingga kandungan ir 30% bila adonan dikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan megar.
Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15 – 20 Cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3 – 4 hari
_ jika suhu lebih dari 500C, buka karing goni dan gundukan adonan dibalik (suhu yang tinggi dapat terjadi pembusukan, pengencekan suhu dilakukan tiap 5 jam)
_ Setelah 24 jam, bokasi Expres telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic.

BOKASI PAKAN TERNAK DARI KOTORAN TERNAK
Manfaat    : Untuk pakan ternak ayam, itik dan babi. Dapat menekan biaya pakan
Syarat : Kotoran ayam/kambing/sapi dalam keadaan kering

Fomula A
Bahan :
§  Kotoran ayam (2 bagian)
§  Kotoran kambing (1 bagian)
§  EM4 (10 Ml)
§  Dedak secukupnya
§  Gula pasir 2 sendok makan atau molasses/tetes tebu (10ml)
§  Air scukupnya
§  Kadar air 30%
§  Tanah subur yang bersih 1 gengam
Catatan :  Setiap bagian berdasarkan volume (ember, pengki, bakul, kaleng dll). Difermentasi selama 2 – 4 hari dalam keadaan aenorob (tertutup tanpa oksigen

Formula B
Bahan :
10 bagian Formula A ditambah dengan dedak 5 bagian, konsentrat 2 bagian, jagung 2 bagian
Cara pembuatan :
Formula A & B dicampur menjadi satu kemudian dapat langsung digunakan sebagai pakan ternak

Tuesday 9 October 2018

PESTISIDA NABATI OPT PADI


Pestisida nabati merupakan pestida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan dan relatiF aman bagi lingkungan. Pestisida nabati dapat membunuh atau mengganggu serangan hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal.

Keunggulan pestisida nabati adalah :
  murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani
  relatif aman terhadap lingkungan
  tidak menyebabkan keracunan pada tanaman
  sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama
  kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain
  menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia

Kelemahan pestisida nabati adalah :
  daya kerjanya relatif lambat
  tidak membunuh jasad sasaran secara langsung
  tidak tahan terhadap sinar matahari
  kurang praktis
  tidak tahan disimpan
  kadang-kadang harus disemprotkan berulang-ulang

Jenis jenis OPT dan pestisida nabatinya
1. Hama wereng
Resep I –
Bahan-bahan ; batang brotowali segar 200 gram, air bersih 1 liter, blender atau alat penumbuk lainnya. Cara membuat ; batang brotowali dicincang/diiris kecil-kecil. Kemudian ditumbuk halus atau diblender, diamkan 1-2 jam lalu disaring.
Cara penggunaan : Semprotkan pada tanaman yang terserang di pagi atau sore hari.

Resep II –
Bahan-bahan : daun dan bunga kenikir/tagetes sebanyak 2,5 kg, air secukupnya. Cara membuat ; daun dan bungakenikir diblender hingga halus kemudian dimasukkan kedalam wadah, tambahkan air hingga seluruhnya terendam. Diamkan selama kurang lebih 24 jam.
Cara menggunakan ; saring ramuan tersebut kemudian ditambahkan 16 liter air dan disemprotkan keseluruh bagian tanaman.

Resep III –
Bahan-bahan : 50 gram biji mimba, 10 ml alkohol, 1 liter air. Cara membuat ; biji mimba ditumbuk halus kemudiandicampur dengan alkohol. Lalu tambahkan 1 liter air bersih, aduk hingga tercampur rata. Biarkan selama 24 jam kemudian disaring.
Cara menggunakan ; encerkan 150-200 ml larutan dengan 5 liter air dan disemprotkan ke tanaman.

Resep IV –
Bahan-bahan ; daun srikaya segar 500 gram, air bersih 15 liter, deterjen secukupnya.
Cara membuat ; daun srikaya direbus dengan 2 liter air hingga tersisa setengahnya.
Cara menggunakan ; setelah dingin tambahkan 14 liter air kemudian disemprotkan keseluruh bagian tanaman

2. Hama ulat grayak, ulat lain dan serangga
Resep I
Bahan: Daun gamal segenggam (1 kilogram), 5 liter air, 250 mg tembakau rokok (sudah dirokok).
Cara membuat: pucuk daun gamal ditumbuk halus. Campur dengan air kemudian di rebus. Dinginkan, tambahkan tembakau dan diaduk hingga air hingga berubah menjadi agak kehitaman/kemerahan.
Cara penggunaan: setiap 250 cc air larutan dicampur dengan 10 liter air. Gunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman.

Resep II
Bahan : Daun mimba 8 kilogram, lengkuas 6 kilogram, serai 6 kilogram, deterjen 20 gram, air 80 liter. 
Cara membuat : Daun mimba, lengkuas, dan serai ditumbuk halus, dicampur dengan diterjen/sabun colek lalu tambahkan air 20 liter diaduk sampai merata, direndam selama 24 jam. Kemudian larutan tersebut disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan dengan 60 liter air,
Cara penggunaan : semprotkan pada tanaman.

3. Hama walang sangit, penggerek batang dan ganjur
Bahan : Daun mimba 1 kg, Daun mindi 1 kg, Sereh 2 batang, Bawang putih 10 siung, Bawang merah 10 siung, Jahe 1 jari jempol, Kunyit 1 jari jempol, Kencur 1 jari jempol, Alkohol 100 cc, Cuka 100 cc, Air cucian beras 1 liter.
Cara pembuatan : Daun mimba, daun mindi, bawang putih, bawang merah, jahe, kencur, kunyit, dan sereh ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukan bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam air cucian beras yang sudah dicampur dengan alkohal dan cuka. Campuran tersebut dibiarkan selama dua minggu, setelah itu, airnya disaring.
Cara penggunaan : Setiap 0,25 liter cairan rendaman dicampur dengan 10 liter air, lalu disemprotkan ke tanaman padi.

4. Hama keong emas
Proses pembuatan:
a. Belah batang pepaya menjadi beberapa bagian, ukurannya tidak terlalu kecil agar bisa digunakan sebagai wadah daun pepaya. Apabila tidak ada batang pepaya bisa juga digunakan daun papaya ataupun kayu.
b. Hancurkan daun pepaya menggunakan tangan, lalu letakkan di atas batang pepaya/kayu.
c. Letakkan umpan dengan jarak 1 meter atau tergantung dari persebaran keong mas.
d. Umpan batang pepaya diletakkan pada sore hari sehingga pada pagi harinya, keong mas dapat segera di pungut.

5 Hama tikus
Resep I
Bahan : Umbi gadung racun 1 kg, Dedak padi 10 kg, Tepung ikan 1 ons, Kemiri sedikit, air sedikit.
Cara membuat: Umbi gadung dikupas dan dihaluskan, semua bahan dicampurkan tambah air untuk dibuat pelet. Sebarkan pelet dipematang sawah/sarang tikus.

Resep II
Bahan : Jengkol matang 1 kg, air 2 liter.
Cara membuat : Buah jengkol ditebar dibeberapa titik dekat tanaman atau di depan lubang sarang tikus. Cara lain buat ekstrak dari 1 kg buah jengkol yang direndam dalam 2 liter air selama 2 hari.
Cara penggunaan : Semprotkan ekstrak itu ke areal sawah. Bau tajam jengkol membuat satwa pengerat itu enggan memasuki areal sawah selama 2-4 minggu.


Referensi :
Eka Fitria, 2015. Pengendalian Hama Pada Tanaman Padi Yang Ramah Lingkungan
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/653-pengendalian-hama-pada-tanaman-padi-yang-ramah-lingkungan
Anonim, 2017. 7 Resep Membuat Insektisida Alami untuk Hama Padi (Hama Wereng). https://mitalom.com/7-resep-membuat-insektisida-alami-untuk-hama-padi-hama-wereng/