Tuesday, 13 February 2018

MENCAMPUR PESTISIDA


Seringkali ditemui dilapangan petani mencampur beberapa jenis pestisida, dengan mencampur beberapa jenis pestisida diharapkan menghemat waktu dan tenaga kerja, serta dapat mengendalikan berbagai jenis OPT dalam waktu yang singkat.
Namun apabila pencampuran pestisida dilakukan dengan cara yang tidak tepat, maka dapat menimbulkan pemborosan dan resistensi OPT terhadap bahan aktif tertentu.
Mencampur pestisida hendaknya mengacu pada cara kerjanya, bukan pada jenis/golongan bahan aktif. Sebab golongan bahan aktif yang berbeda dapat memiliki cara kerja yang sama. Misalnya golongan Karbamat memiliki cara kerja yang sama dengan pestisida golongan Organofosfat. Tidak semua jenis pestisida dapat dicampur, tetapi ada juga beberapa pestisida dapat dicampu sesuai dengan kandungan bahan aktif pestisida masing

Daftar Kandungan bahan aktif pestisida yg bisa dicampur dan tidak bisa dicampur
 
Dari gambar diatas, kita dapat melihat golongan pestisida :
§  Golongan Pyrethroids
 Bahan aktif: Bifenthrin, Cyfluthrin, Cypermethrin, Deltamethrin,Esfenvalerate, tofenprox, Lambda cyhalothrin, Pyrethrins, dll.
§  Golongan Carbamates
  Bahan aktif : Aldicarb, Benfuracarb, Carbaryl,Carbofuran, Carbosulfan, Fenobucarb, Methiocarb Methomyl, Oxamyl, Thiodicarb, Triazamate dan lain-lain.
§  Golongan OP (Organophosphat).
 Bahan aktif : Acephate, Chlorpyrifos, Dimethoate,Diazinon, Malathion, Methamidophos, Monocrotophos, Parathion-methyl, Profenofos,Terbufos dan lain-lain.
§  Golongan Neonicotinoids
 Bahan aktif : Acetamiprid, Dinotefuran, Imidacloprid, Thiacloprid,Thiamethoxam
§  Golongan Spinosyn
   Bahan aktif : Spinetoram, Spinosad
§  Golongan Pyrazol.
    Bahan aktif : Chlorfenapyr
§  Golongan Avermectins
    bahan aktif : Emamectin benzoate,abamektin, Lepimectin, Milbemectin
§  Golongan Phenylpyrazole.
    Bahan aktif: Ethiprole, Fipronil

Contoh : pestisida Golongan Pyrethroids tidak diajurkan untuk dicampu dengan Golongan Carbamates, sedangkan pestisida Golongan Pyrethroids sangat direkomendasikan dicampur dengan Golongan OP (Organophosphat)   

Hal hal yg harus diperhatikan ketika mencampur pestisida, al :
1.  Jangan  mencampur pestisida segolongan, misalnya :  pestisida bahan aktif permetrin dgn yg berbahan aktif bifentrin. Pestisida tsb memiliki golongan yg sama yaitu piretroid,sehingga  apabila dicampur,efektifitasnya tidak bertambah yaitu : 1+1=1.
2.  Selain itu, mencampur pestisida segolongan bisa beresiko timbulnya bahan aktif jenis baru yg justru merugikan . 2.Jangan mencampur pestisida, kalau belum mengetahui reaksi dari bahan aktif pestisida tsb bila dicampur, karena bisa menyebabkab daya basmi dari pestisida tsb menjadi berkurang, hilang, bahkan berobah menjadi racun bagi tanaman.  Perhatikan tabel recomendasi berik
2. Jangan mencampur pestisida yang cara kerjanya sama, maksutnya mencampur pestisida yang cara kerja nya kontak dengan kontak, atau sistemik dengan sistemik, ini sama saja 1+1 = 1. Yang tepat adalah mencampur pestisida kontak dengan sistemik. Walau pestisida yang digunakan sasaran target sama asalkan cara kerjanya beda.
3. Terlebih dahulu,Larutkan pestisida secara sendiri sendiri dalam wadah sendiri sendiri, lalu Campurkan pestisida tsb dalam satu wadah dimulai dari yang paling sulit larut terlebih dahulu. Urutannya adalah mulai dari yang bentuk butiran (misal G, WG), bubuk (misal WP, SP, SD) kemudian larutan (misal EC, SL).


Gambar : Donal H. Devris 1997, Resistance management Insecticides mixture and alternation-source


Referensi :
http://www.kelair.bppt.go.id/sib3pop/Iptek/PemantauanPOP2014/PemantauanPOP2014.htm
https://www.academia.edu/30047246/Merk_Dagang_Pestisida_Golongan_Organofosfat_Karbamat_dan_Organoklorin


Monday, 5 February 2018

CARA SAMBUNG SAMPING KAKAO

Perbanyakan tanaman kakao secara vegetatif akan menghasilkan tanaman yang secara genetis sama dengan induknya sehingga akan diperoleh tanaman kakao yang produktivitas serta kualitasnya seragam. Karena itu, penggunaan bahan tanam vegetatif yang berasal dari klon-klon kakao yang sudah teruji keunggulannya akan lebih menjamin produktivitas dan kualitas biji kakao yang dihasilkan, tehnik okulasi yang umum dilakukan adalah sambung pucuk dan sambung samping

WAKTU PENYAMBUNGAN
Waktu yang terbaik melakukan penyambungan pada tanaman kakao adalah pada akhir musim hujan dan 3-4 bulan sebelum musim hujan.

A. Alat dan Bahan Menyambung
Gunting pangkas, Pisau okulasi yang tajam, Batu asah (gosok) yang licin, Plastik, Taliraffia, Kayu mata tunas yang sesuai dan tidak berpenyakit (134.f).


Gambar : Perlengkapan alat sambung samping

B. Persiapan di Lapangan dan Pohon Sebelum Menyambung
a. Pohon kakao yang terpilih untuk sambung  samping perlu dilakukan pemangkasan 40- 50% sebelum disambung. Pohon pelindung yang rimbun menghalangi matahari ke pohon kakao juga perlu dipotong.
b.   kakao perlu dipupuk terlebih dahulu. Tujuannya ialah untuk mendapatkan batang pohon yang sehat sewaktu melakukan sambung samping.

C. Penyediaan Tapak Sambungan pada Pohon Kakao Dewasa
a. Tapak sambungan dibuat 45-  75 cm dari dasar tanah batang utama.
b. Dua torehan mengarah ke bawah lebih kurang 7-10 cm dengan bentuk segitiga sama kaki. Torehan dibuat hingga ke kayu atau kambium batang pohon.
c. Saat kulit tapak torehan dibuka, harus ditutup kembali setelah dibuka sementara menunggu kayu mata tunas disediakan.
d Jarak diantara sambungan pertama dan kedua yaitu 45-75 cm.
       

Gambar : Irisan dibuat segitiga ketinggian 45-75cm dari dasar tanah, Irisan dibuka untuk memasukkan potongan entres.

D. Penyediaan Potongan Kayu Mata Tunas (Entres)
a. Entris dipilih cabang di bagian atas dengan sudut kemiringan yang  lebih besar dari 60° (bukan cabang orthotrop). Cabang tua tidak disarankan, karena pertumbuhannya akan lamban dan terhambat.
   

Gambar : Entres kayu mata tunas berwarna hijau kecoklatan sampai kecoklatan dan mempunyai 3-5 mata tunas yang timbul.

b. Kayu mata tunas berwarna hijau kecoklatan sampai kecoklatan, mempunyai tunas yang timbul. Kayu mata tunas ini harus mempunyai kurangnya 3-5 mata tunas yang  timbul.
c. Bagian bawah kayu mata tunas hendaklah dipotong serong seperti tombak sepanjang 3,0-4,5 cm dan ujung lainnya dipotong serong  sepanjang 2-3 cm bersebelahan dengan potongan bagian bawah kayu mata tunas.

E. Cara Penempelan Entres kedalam Tapak Sambungan
a. Kayu mata tunas yang telah disediakan hendaklah dimasukkan secara perlahan- lahan ke dalam tapak sambungan dengan membuka lidah torehan bagian potongan.
   

Gambar : Mempersiapkan entres dengan membuat runcing dikedua sisinya. Dan entres yang telah diruncingkan dimasukkan kedalam sayatan yang telah dibuat.

b. Bagian potongan serong panjang kayu mata tunas menghadap/dilengketkan ke arah kayu tapak sambungan dan bagian potongan serong pendek membelakangi  kulit pohon. kemudian sambungan dibungkus dengan plastik serta diikat kuat agar air hujan tidak masuk.


Gambar Pengikatan batang bawah setelah selesai disambung samping

F. Langkah Kerja setelah Menyambung
a.   Plastik dibuka setelah 20-30 hari  penyambungan, ikatan dibagian bawah dibiarkan agar  sambungan melekat kuat.
    

b.  Potong pucuk pada sambungan yang berumur 3 bulan. Sambungan yang ditinggalkan adalah 45cm dari tempat penyambungan dan tinggalkan 3-5 mata tunas untuk membentuk dahan utama.
c. Pemupukan pohon boleh dilakukan setelah daun pohon sambungan telah hijau 1-2 bulan setelah menyambung). Dan diikuti 3-4 bulan  sekali atau 2 kali setahun.
e.  Pohon utama dipotong setelah  umur 9 bulan setelah sambungan



Sumber : Anonim, 2015