Monday, 24 September 2018

PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO & PENGENDALIANNYA

Penyakit busuk buah salah satu penyakit utama tanaman kakao di Indonesia menyerang buah kakao. Buah terserang baik buah kecil maupun buah besar, tetapi kebanyakan menyerang buah besar. Penyakit banyak menyerang pada areal kakao yang kondisi lingkungannya lembab dan naungan terlalu rimbun.

PENYEBAB
Seluruh bagian tanaman kakao dapat terinfeksi oleh jamur P. palmivora mulai dari akar, batang, bunga, buah, dan daun. Namun kerugian yang paling tinggi disebabkan oleh infeksi pada buah
Penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh infeksi cendawan Phytoptora palmivora pada buah kakao. Infeksi dapat terjadi pada buah-buah yang masih pentil muda hingga buah-buah yang sudah siap petik. Penyebaran cendawan Phytoptora palmivora bisa melalui angin, air hujan atau hama tupai dan tikus yang menyentuh buah yang sakit dan menyebarkannya kepada buah yang sehat

GEJALA
Gejala serangan awal berupa bercak coklat pada permukaan buah, umumnya pada ujung atau pangkal buah yang lembab dan basah.
Selanjutnya bercak pada buah kakao akan menjadi melebar hingga menutupi semua bagian permukaan kulit buah kakao.

Saat kondisi cuaca lembab, pada permukaan bercak tersebut akan tampak miselium dan spora jamur berwarna putih. Miselium dan spora inilah yang akan menjadi alat reproduksi cendawan P. palmivora untuk melakukan penyebaran dan penularan penyakit busuk buah ke buah-buah kakao yang kondisinya masih sehat


PENYEBARAN / PENULARAN
Faktor lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan penyakit meliputi kelembaban udara, temperatur, curah hujan, naungan dan keberadaan binatang.
§   Spora jamur mudah berkecambah untuk menginfeksi buah kakao pada kelembaban nisbi udara lebih dari 95%.
§   Hujan lebat dapat menyebarkan spora ke bagian tanaman yang masih sehat.
§   Pohon pelindung yang terlalu rimbun akan menghasilkan kelembaban tinggi di areal kebun kakao, sehingga tingkat serangan penyakit meningkat.
§   Suhu rendah semakin memicu tingkat serangan penyakit. Pada suhu 150C tingkat serangan penyakit meningkat dibandingkan suhu 200C.
§   Beberapa jenis binatang dapat menyebarkan penyakit ke tempat lain atau pohon kakao lain. Contohnya tikus, tupai, bekicot dan serangga (semut, kumbang dan lalat) yang membawa spora jamur PBB.
§   Pemupukan yang tidak teratur membuata tanaman kakao rentan terserang karna tanaman tidak mempunyai daya tahan
Permukaan buah yang memiliki kelembaban tinggi seperti pucuk buah dan pangkal buah akan mempermudah terbentuknya sporangiofor (tangkai sporangium) dan sporangium (organ berkembang biak jamur). Pada bagian pucuk buah dan pangkal buah kakao tersebut seringkali menunjukkan gejala serangan penyakit ini.

PENGENDALIAN
Untuk menekan penyakit ini, beberapa tindakan pengendalian harus dilakukan. Tindakan pengendalian tersebut antara lain:
§   Menggunakan klon unggul yang tahan penyakit busuk buah kakao seperti,  ICCRI 03, ICCRI 03,
Tidak menanam kakao dan pelindung dengan jarak yang rapat agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kebun .
§   Melakukan pemangkasan cabang-cabang tanaman kakao dan pohon penaung secara rutin untuk menjaga kelembaban kebun.
§   Melakukan sanitasi, buah-buah yang sakit harus dimusnahkan dengan cara dikubur dalam lubang sedalam minimal 1 meter.
§   Penyemprotan agen hayati seperti Trichoderma spp dosis 200 gram per liter sebagai upaya preventif. Penyemprotan diarahkan pada buah sehat.
§   Aplikasi fungisida kontak berbahan aktif tembaga 0,3% saat tingkat serangan sudah sangat tinggi.

Referensi :
Firdausil AB, Nasriati, A. Yani. 2008. Teknologi Budidaya Kakao