Penyakit busuk buah salah satu penyakit utama tanaman kakao
di Indonesia menyerang buah kakao. Buah terserang baik buah kecil maupun buah
besar, tetapi kebanyakan menyerang buah besar. Penyakit banyak menyerang pada
areal kakao yang kondisi lingkungannya lembab dan naungan terlalu rimbun.
PENYEBAB
Seluruh bagian tanaman kakao dapat terinfeksi oleh jamur P.
palmivora mulai dari akar, batang, bunga, buah, dan daun. Namun kerugian yang
paling tinggi disebabkan oleh infeksi pada buah
Penyakit busuk buah kakao yang disebabkan
oleh infeksi cendawan Phytoptora palmivora pada buah kakao. Infeksi
dapat terjadi pada buah-buah yang masih pentil muda hingga buah-buah yang sudah
siap petik. Penyebaran cendawan Phytoptora palmivora bisa melalui angin, air hujan
atau hama tupai dan tikus yang menyentuh buah yang sakit dan menyebarkannya
kepada buah yang sehat
GEJALA
Gejala serangan awal berupa bercak coklat pada permukaan
buah, umumnya pada ujung atau pangkal buah yang lembab dan basah.
Selanjutnya bercak pada buah kakao akan menjadi melebar
hingga menutupi semua bagian permukaan kulit buah kakao.
Saat kondisi
cuaca lembab, pada permukaan bercak tersebut akan tampak miselium dan spora
jamur berwarna putih. Miselium dan spora inilah yang akan menjadi alat
reproduksi cendawan P. palmivora untuk melakukan penyebaran dan penularan
penyakit busuk buah ke buah-buah kakao yang kondisinya masih sehat
PENYEBARAN / PENULARAN
Faktor lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan penyakit
meliputi kelembaban udara, temperatur, curah hujan, naungan dan keberadaan
binatang.
§
Spora jamur mudah berkecambah untuk
menginfeksi buah kakao pada kelembaban nisbi udara lebih dari 95%.
§
Hujan lebat dapat menyebarkan spora ke
bagian tanaman yang masih sehat.
§
Pohon pelindung yang terlalu rimbun
akan menghasilkan kelembaban tinggi di areal kebun kakao, sehingga tingkat
serangan penyakit meningkat.
§
Suhu rendah semakin memicu tingkat
serangan penyakit. Pada suhu 150C tingkat serangan penyakit meningkat
dibandingkan suhu 200C.
§
Beberapa jenis binatang dapat
menyebarkan penyakit ke tempat lain atau pohon kakao lain. Contohnya tikus,
tupai, bekicot dan serangga (semut, kumbang dan lalat) yang membawa spora jamur
PBB.
§
Pemupukan yang tidak teratur membuata
tanaman kakao rentan terserang karna tanaman tidak mempunyai daya tahan
Permukaan buah yang memiliki kelembaban tinggi seperti pucuk
buah dan pangkal buah akan mempermudah terbentuknya sporangiofor (tangkai
sporangium) dan sporangium (organ berkembang biak jamur). Pada bagian pucuk
buah dan pangkal buah kakao tersebut seringkali menunjukkan gejala serangan
penyakit ini.
PENGENDALIAN
Untuk menekan penyakit ini, beberapa tindakan pengendalian
harus dilakukan. Tindakan pengendalian tersebut antara lain:
§
Menggunakan klon unggul yang tahan
penyakit busuk buah kakao seperti, ICCRI
03, ICCRI 03,
Tidak menanam kakao dan pelindung dengan jarak yang rapat
agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kebun .
§
Melakukan pemangkasan cabang-cabang
tanaman kakao dan pohon penaung secara rutin untuk menjaga kelembaban kebun.
§
Melakukan sanitasi, buah-buah yang
sakit harus dimusnahkan dengan cara dikubur dalam lubang sedalam minimal 1
meter.
§
Penyemprotan agen hayati seperti Trichoderma spp dosis 200 gram per liter sebagai upaya
preventif. Penyemprotan diarahkan pada buah sehat.
§
Aplikasi fungisida kontak berbahan
aktif tembaga 0,3% saat tingkat serangan sudah sangat tinggi.
Referensi :
Firdausil AB, Nasriati, A. Yani. 2008. Teknologi
Budidaya Kakao